Senjata Trisula Weda
Ratu Adil + 939
(bagian ke-5)
A. Leluhur dan cerita.
Pada Trisula Weda yang ke-5 ini penulis banyak bercerita halmana menyesuaikan keadaan yang pada bait ini berhubungan dengan cerita. Trisula Weda yang ke-5 ini sebenarnya merupakan Trisula Weda yang ke-8, berhubung harus mengalami proses, Trisula Weda yang ke-5, 6 dan 7 yang sudah memasuki areal kasepuhan yaitu rahasia dibalik rahasia masih menunggu proses untuk disesuaikan dengan penulisan umum dimana penulis harus selektif memilah-milah yang mana dapat dijadikan artikel untuk umum dan mana yang tetap rahasia dan hanya dapat di bicarakan dengan para Sesepuh, dengan ini penulis akan meringkas sehingga menjadi lebih sedikit.
Penulis sebenarnya termasuk nakal dalam penulisan artikel dimana sebenarnya beberapa bagian dari artikel sebelumnya sudah termasuk wilayah kasepuhan tapi penulis masih menyajikan artikel untuk umum, hal ini dapat diketahui Para Sesepuh bagian mana seharusnya disimpan dan bagian mana yang dapat disajikan untuk umum. Dari kenakalan itu ternyata penulis tidak dapat melewati tapal batas yang benar-benar rahasia yaitu rahasia dibalik rahasia. Teguran alam menegur langsung untuk memperingatkan pada Penulis dengan energi, dari dalam tanah yang jauh dari dalam tanah, energi menuju ke atas kecepatan tinggi dan menimbulkan tumbukan pada kedalaman tanah sedalam kurang lebih 1 meter tepat dibawah tempat duduk Penulis, bentuk energi bulat berbentuk Bola, diameter kurang lebih 60 cm dengan dentuman suara Keras Dungngngngng..... mendengung panjang dalam ruangan, waktu itu penulis mengerjakan artikel Trisula Weda yang kelima dan sudah mencapai lebih 90%. Dari kejadian ini Penulis sampai terkejut dan terdorong mental keatas dari kursi dan gerak reflek posisi Penulis menjadi berdiri dari tempat duduk, dan Bumi berguncang seperti gempa bumi menggerakkan benda-benda dalam kamar.
Pada artikel yang ke-4 penulis masih bertanya dan belum tahu apa dimana bait-bait bagian tatanegara dan yang berhubungan, ternyata setelah dapat memecahkan artikel Trisula Weda yang ke-5, 6, 7 merupakan bagian yang berhubungan dengan negara, politik, masyarakat, agama, sosial, ekonomi, budaya dll. Ternyata tidak sederhana seperti yang penulis perkirakan, tahap demi tahapan melaui proses dan tataran tertentu untuk mendapat level berikutnya dan yang berat berhubungan dengan dogma dan doktrin hal ini Kita sudah biasa mulai dari masa anak-anak dan seterusnnya Penulis mempercayai, tapi rahasia dibalik rahasia setelah terungkap membuat Penulis jadi termangu keheranan, hal ini membuat bertentangan dalam pikiran dan hati, antara dogma dan kebenaran, hingga terjadilah adaptasi pikiran yang melewati proses berat berbulan-bulan. Perlu Anda ketahui bagian Trisula Weda yang ke-5 ini sebenarnya merupakan Trisula Weda yang ke-8.
a. Gunung Padang
Bait-167.
Bahasa Jawa | Bahasa Indonesia |
waskita pindha dewa bisa nyumurupi lahire mbahira, buyutira, canggahira pindha lahir bareng sadina ora bisa diapusi marga bisa maca ati wasis, wegig, waskita, ngerti sakdurunge winarah bisa pirsa mbah-mbahira angawuningani jantraning zaman Jawa ngerti garise siji-sijining umat Tan kewran sasuruping zaman | mengetahui hal-hal rahasia seperti dewa dapat mengetahui lahirnya kakek, buyut dan canggah anda seolah-olah lahir di waktu yang sama tidak bisa ditipu karena dapat membaca isi hati bijak, cermat dan sakti mengerti sebelum sesuatu terjadi mengetahui leluhur anda memahami putaran roda zaman Jawa mengerti garis hidup setiap umat tidak khawatir tertelan zaman |
Pada bait-167 dapat penulis sampaikan sebagian yaitu berhubungan dengan Leluhur bangsa Indonesia, dari bait ini pada sekarang ini Gunung Padang peninggalan jaman Megalitikum merupakan bukti kalau Leluhur bangsa Kita Indonesia merupakan Leluhur yang mempunyai kecerdasan tinggi dengan membangun Punden berundak yang luasnya diprediksi 10 kali luas Candi Borobudur dan bahkan dapat lebih besar. Darisinilah Kita bangsa Indonesia sepatutnya membangun Jatidiri supaya tidak terombang-ambing oleh ideologi asing dan tidak menjadi robot-robot terbelenggu dengan dalil-dalil, dogma, doktrin, dsb, yang jelas Kita harus selektif dalam hal ini. Sebenarnya keadaan pikiran Kita bagai Bonsai yang indah tumbuh diatas pot dan dibentuk menjadi pohon kerdil semakin kerdil semakin banggalah Kita tidak tumbuh alami, meskipun tumbuhnya harus dibentuk untuk menjadi pohon besar dan dikemudian hari dapat untuk bernaung jika terik matahari menyengat. Trisula Weda adalah titik awal pedoman kesadaran manusia untuk menumbuhkan akal pikiran manusia yang alami sesuai kodrat dan selaras dengan alam dan Jagadraya.
Peradapan jaman Megalitikum ini dimana saat ini, ilmu pengetahuan menganggap Manusia masih mulai belajar membaca, menulis dan berhitung, ternyata Leluhur Kita sudah dapat membangun Punden berundak (menyerupai Piramid) yang demikian besar luasnya 15 hektar hal ini memerlukan keahlian Arsitek yang tinggi dan tekhnik bangunan yang tinggi inilah satu diantara Maha Karya Leluhur Kita yang sudah ditemukan, luas candi Borobudur 1,5 hektar. Dengan bukti ini Peradapan Leluhur Kita dahulu sebelum kedatangan bangsa-bangsa lain sebenarnya sudah mempunyai Peradapan Tinggi, timbul tenggelamnya peradapan Leluhur dipengaruhi oleh bencana alam yang melenyapkan peradapan Dunia. Pada jaman Megalitikum ini disini belum ada agama-agama yang sekarang ada di negara ini, yang ada adalah kebudayaan lokal dan kepercayaan lokal misalnya kepercayaan Kejawen dan lainya yang kini tinggal berkeping-keping menunggu generasi penerusnya untuk menyusunnya kembali dan sampai terbentuk ajaran yang Luhur.
Trisula Weda yang dapat penulis pecahkan dari Bait-167, dan sebelumnya juga berhubungan dengan Trisula Weda yang ke-4, Ramalan Jayabaya sinkron dengan Situs peninggalan jaman Megalitikum di Gunung Padang Cianjur jawa Barat yang sedang dalam proses penggalian dan penelitian dapat membawa kembali Kejayaan Nusantara, Aura Para Leluhur memancar bagai Sinar Matahari menyinari Jagadraya, membawa kedamaian dan keselarasan hidup di Jagadraya.
Budi Pekerti Luhur, sopan santun, tatakrama, ungah ungguh, andap asor, memayu hayuning bawono, dsb, dimana sekarang ini sudah banyak mengalami kemerosotan yang memprihatinkan. Dengan semangat dan adanya bukti Leluhur Kita merupakan Bangsa yang cerdas dan pernah mencapai peradapan tinggi, dan dengan semangat Para Leluhur ini Peradapan dapat Kita bangkitkan. Pada jaman Leluhur disebut jaman Budho atau jaman Kabudan atau jaman Budi artinya masyarakat dahulu memegang teguh Budi Pekerti Luhur, dalam kehidup sehari-hari Jujur dan cerdas. Dengan kejujuran dan kecerdasanlah Negara ini dapat dibangun dengan cepat hingga tercapai keadilan yang merata.
Budi Pekerti Luhur, sopan santun, tatakrama, ungah ungguh, andap asor, memayu hayuning bawono, dsb, dimana sekarang ini sudah banyak mengalami kemerosotan yang memprihatinkan. Dengan semangat dan adanya bukti Leluhur Kita merupakan Bangsa yang cerdas dan pernah mencapai peradapan tinggi, dan dengan semangat Para Leluhur ini Peradapan dapat Kita bangkitkan. Pada jaman Leluhur disebut jaman Budho atau jaman Kabudan atau jaman Budi artinya masyarakat dahulu memegang teguh Budi Pekerti Luhur, dalam kehidup sehari-hari Jujur dan cerdas. Dengan kejujuran dan kecerdasanlah Negara ini dapat dibangun dengan cepat hingga tercapai keadilan yang merata.
Dalam Punden berundak ini menurut para peneliti dan sudah di bor, dua tempat bor di tempat yang berbeda dan hasilnya adalah merupakan empat lapis peradapan dimana yang tertua dan terletak paling bawah diperkirakan 20.000 tahun hingga 24.000 SM bahkan dapat lebih tua. Untuk perjuangan supaya dapat diakui didunia ilmu pengetahuan pada ujung tombaknya adalah para ilmuwan dari berbagai bidang keilmuan bangsa Kita, penelitian ilmiah yang memenuhi sarat dan akurat diperlukan. Sebagai bangsa yang besar dan peran masing-masing Kita sebagai bangsa Indonesia marilah berdoa semoga Para ilmuwan Bangsa kita Indonesia berhasil meneliti secara ilmiah Megalitikum Gunung Padang dan supaya dapat diakui keberadaannya secara ilmiah di forum ilmu pengetahuan ilmiah tingkat Internasional.
Hipotesis Aryos Santos asal mula peradapan Tinggi saat ini terpusat pada dataran Sunda dan penyebaran manusia berasal dari dataran Sunda (Sundaland) tepatnya dari Pulau Jawa, dimana sebelum jaman es pulau-pulau yang berada dibagian barat dan utara Nusantara ini terhubung satu dengan lainnya dan setelah jaman es berakhir menjadi terpisah-pisah karena es mencair dan air laut menjadi naik setinggi kurang lebih 130 m dari asalnya. Situs Gunung Padang merupakan situs yang dibangun semenjak jaman es. Para pemburu peradapan yang hilang (Atlantis) banyak yang mempercayai situs Megalitikum Gunung Padang adalah peninggalan Atlantis karena Megalitikum di Gunung Padang dibangun bersusun empat lapis oleh empat peradapan.
b. Manusia diciptakan pertama adalah Sempurna dan Abadi, diciptakan di Pulau Jawa.
Kita sudah sering mendengar cerita asal mula manusia dari Agama dengan Nabi Adam dan Ibu Hawa ini cerita dari Para Nabi jalur keturunan Nabi Ibrahim A.S dan untuk agama-agama lainnya versinya beda. Dari ilmu pengetahuan teori Darwin yaitu teori Evolusi dimana Manusia masih saudara dekat dengan Orang Hutan, dan masih mencari mata rantai yang hilang. Di Pulau Jawa sebenarnya ada cerita asal mula Manusia, Manusia diciptakan pertamakali dan hidup ditempat yang sekarang ini disebut Pulau Jawa, dari Manusia yang berasal dari pulau Jawa ini kemudian menyebar ke seluruh penjuru dunia.
Pulau Jawa berasal dari kata Jewawut dimana saat itu di Pulau Jawa ditumbuhi tumbuhan liar dan banyak terdapat dimana-mana, tumbuhan ini sebangsa padi-padian, Jewawut (gandum) dan selanjutnya dari kata Jewawut ini berubah menjadi Jawawut dan dikenallah Pulau Jewawut yang selanjutnya berobah menjadi kata Pulau Jawawut dan yang terakhir disebut Pulau Jawa.
Dunia waktu itu belum ada penghuninya dunia masih kosong yang ada hanya tumbuh-tumbuhan, hewan belum ada dan Manusia belum diciptakan, untuk melengkapi isi dunia makhluk hidup yang terdiri dari tumbuh-tumbuhan yang tidak dapat bergerak pindah-pindah kemana-mana maka Sang Maha Pencipta menciptakan sepasang Manusia Cerdas dan Sempurna Lahir dan Bathin dan dapat bergerak kemana-mana, dari sepasang Manusia sempurna ini kemudian menurunkan Manusia-manusia yang lain sampai Manusia menjadi banyak, dan di Pulau Jawa menjadi padat penduduknya sehingga menyebar keseluruh penjuru Dunia. Manusia generasi pertama ini adalah Manusia abadi dan tidak mengalami kerusakan dan tidak ada kematian.
Perbedaan dengan Manusia jaman sekarang ini yaitu pada generasi pertama Manusia hidupnya merupakan manusia abadi, dapat mengalami ketuaan dan tidak dapat mati (hidup abadi) berbeda dengan Manusia jaman sekarang. Manusia generasi pertama hidup rukun, tentram dan damai tidak ada kejahatan dikehidupan Manusia Generasi pertama ini, hidup jujur, karena kejujuran ini Manusia dikaruniai keistimewaan, ucapan yang keluar dari mulut semua Manusia dapat seketika menjadi kenyataan maka Manusia jika berkata atau mengucapkan sesuatu harus berhati-hati. Kehidupan tentram dan damai, apa yang diucapkan sesuai dengan apa yang berada dihati, pikiran dan tindakan, tidak ada bebohongngan, tidak ada penipuan tidak ada pencurian dan korupsi. kehidupan benar-benar sempurna dan selaras dengan Jagadraya, tidak ada kejahatan bentuk apapun dalam kehidupan Manusia generasi manusia abadi ini.
Pada generasi pertama Manusia dapat menjadi tua tapi tidak dapat mati berbeda dengan Manusia jaman sekarang, ketuaan usia setiap manusia generasi pertama ini semua akan mengalami, akan tetapi jika usia sudah tua dan sudah mencapai kakek-kakek dan nenek-nenek jika berjalan sudah memakai tongkat dan kulitnya keriput (jawa : kempong perot) atau jika sudah mencapai usia tua-renta maka kulit seluruh tubuh akan terkelupas dan berganti kulit ( Jawa : mlungsungi seperti ular berganti kulit), demikian seterusnya termasuk anak-anak, cucu, cicit dan semua keturunan dari Manusia yang pertamakali diciptakan sebagai Manusia yang Sempurna dan Abadi.
Semua anak keturunannya sepasang Manusia yang pertama itu, jika sudah tua renta akan mengalami pergantian kulit, setelah berganti kulit akan berubah menjadi muda kembali seperti usia remaja yang berumur 17 tahun atau bagai bunga sedang mekar, untuk yang perempuan menjadi Cantik Jelita menjadi Gadis Remaja kembali dan untuk laki-laki menjadi tanpan nan rupawan menjadi Jejaka muda. Pada generasi Manusia pertama ini termasuk Manusia mengalami kehidupan seperti siklus reptil dan Manusia merupakan manusia abadi.
Karena keabadian generasi Manusia pertama ini maka manusia dengan cepat dapat menyebar ke seluruh penjuru dunia, karena hidup sebagai Manusia-manusia abadi didunia ini, Manusia menjadi banyak dan dunia menjadi ramai yaitu penduduk menjadi padat karena Manusia tidak dapat mati karena Manusia merupakan manusia-manusia abadi. Dari keabadian Manusia berlangsung sangat lama, maka terjadilah ketidak tahanan menahan rasa sakit pada Ibu semua Manusia (Manusia diciptakan pertama) jika mengalami pergantian kulit, karena Manusia jika mengalami ganti kulit (jawa : mlungsungi) rasanya sangat sakit dan tidak ingin semua keturunannya di hari kemudian merasa tersiksa oleh rasa yang tak tertahankan dan harus tergolek berhari-hari menunggu sampai badan kuat dan sehat kembali baru dapat bangun dan berjalan.
Dari kejadian terus berulang-ulang pergantian kulit (mlungsungi) yang menyiksa dan sakit yang tak tertahankan itu dari sepasang Manusia yang pertama ini timbullah keluhan (jawa : sambat). Manusia yang diciptakan pertama yaitu Ibu dan Ayah dari semua manusia yang hidup sekarang ini, pada saat kejadian berganti kulit yang sudah berkali-kali berulang merasakan sakit yang amat sangat dan tersiksa setiap kali ganti kulit, maka Manusia Wanita yang merupakan Ibu di dunia ini dari semua Manusia mengeluh dan betrdoa memohon kepada Tuhan Sang Maha Pencipta, karena sakit yang menyiksanya tidak tertahankan yaitu memohon kepada Tuhan Sang Maha Pencipta untuk supaya tidak mengalami pergantian kulit yang menyiksa itu. Memohon supaya dirinya dan semua anak keutunannya tidak mengalami mlungsungi (berganti kulit) karena rasa sakit yang menyiksa, tetapi supaya diberikan kesudahan dengan jalan kematian pada dirinya dan semua keturunannya. Maka dengan kejadian itu Tuhan Sang Maha Pencipta mengabulkan permohonannya sehingga mulai saat itu semua Manusia termasuk pasangan laki-laki yaitu Ayah dari semua Manusia tidak mengalami pergantian kulit, akan tetapi mengalami siklus kehidupan jika sudah usia tua akan mati dan sejak saat itu tidak ada Manusia abadi.
Dari generasi ke generasi dan selalu ada perubahan dari Manusia Sempurna berubah menjadi semakin menjauh dari kesempurnaan, dan Manusia mulai bikin ulah, mulai melakukan dosa-dosa maka dari dosa-dosa itu Tuhan Sang maha Pencipta memberikan kutuka kepada siapa saja yang melakukan dosa-dosa untuk menjadi hewan. Jika Tuhan mengutuknya maka Manusia itu akan berubah menjadi Hewan yang sesui dengan bentuk kesalahan dan dosanya. Hewan dan Manusia dimasa lalu dapat berbicara atau dapat berkomunikasi dengan lancar dengan semua Hewan, karena Hewan sebenarnya Manusia yang mendapat kutukan dari Tuhan Sang Maha Pencipta.
Jaman demi jaman karena ketamakan Manusia dan kesombongan Manusia dan merasa derajatnya lebih tinggi dari Hewan, maka mata hati (bathin) dan pikiran Manusia menjadi tertutup, dan pada akhirnya tidak dapat berkomunikasi dengan hewan dan sampai sekarang, hanya Manusia-manusia tertentu saja yang dapat berkomunikasi dengan hewan karena karunia atau bakat yang diberikan oleh Tuhan Sang maha Pencipta.
Pesan para orang tua kepada anak-anaknya yaitu supaya tidak menyakiti hewan dan tidak memperlakukan hewan sembarangan, oleh karena semua hewan itu berasal dari Manusia yang dikutuk oleh Tuhan dan juga tidak boleh merusak tanaman dan alam ini, mahluk hidup juga mempunyai kehidupan dan didunia ini butuh hidup layaknya seperti Manusia yaitu diri sendiri yang butuh hidup dan juga dapat mersakan sakit. Ajaran Memayu Ayuning Bawono merupakan pesan Leluhur Jawa supaya kita hidup rukun dan damai dan selaras dengan apa yang terkandung dalam Trisula Weda.
B. Perobahan Jaman
Bait 147Bahasa Jawa | Bahasa Indonesia |
bumi sangsaya suwe sangsaya mengkeret sakilan bumi dipajeki wong wadon nganggo panganggo lanang iku pertandhane yen bakal nemoni wolak-walike zaman | bumi semakin lama semakin sempit sejengkal tanah kena pajak wanita memakai pakaian laki-laki itu pertanda bakal terjadinya bolak-baliknya zaman. |
Roda terus berputar dan alam berganti mendukung siapa yang dominan menjadi Pemimpin, Laki-laki atau Perempuan. Para waskita menerima sinyal-sinyal perobahan siapa yang dominan untuk menjadi Pemimpin Laki-laki atau Perempuan dijaman ini? Mulai tahun 2000 Para Waskita banyak yang menerima sinyal dari alam kalau yang dominan untuk menjadi Pemimpin adalah Wanita. Alam mendukung kepemimpinan oleh Wanita baik yang duduk di Pemerintahan atau Pejabat dan jabatan pimpinan lainnya (swasta). siklus ini sampai berabat-abad, lebih dari 3 abad. Dimana sebelumnya Wanita tidak mendapat tempat di tampuk pimpinan kini alam mulai bereaksi dan mendukung Wanita untuk menjadi pemimpin.
Kecerdasan Wanita akan terus meningkat dan bahkan nantinya tidak kalah dengan Laki-laki bahkan laki-laki akan dapat mengalami kemunduran dalam bidang kecerdasan jika tidak belajar dengan keras akan tertinggal oleh Wanita. Para Wanita lebih tekun dan sabar dalam menimba ilmu, sedangkan Laki-lakinya cenderung tidak sabar, suka bermain dan mengandalkan otot, maka dengan adanya perobahan siklus alam ini jika Laki-laki tidak menyadari atau tidak mau tahu dan hanya enak-enakan saja tidak belajar dengan tekun yang akan terjadi Wanita akan menjadi Pemimpin kuat dalam Pemerintahan, hal ini Laki-laki harus konsekwen dan menerima keadaan dirinya karena Persaingan Intelektual yang memenuhi syarat adalah Wanita.
C. Daftar Pustaka
1. www.isains.com/Graham Hancock: Piramida Gunung Padang Saksi Peradaban Atlantis
2. www.youtube.com/Gunung Padang cianjur Jawa Barat Potensi Situs Tertua di Dinia
3. www. youtube/Sejarah Sunda
4 . www.youtube/Rajah Kujang Sunda
D. Catatan
b. Manusia diciptakan pertama adalah Sempurna dan Abadi, diciptakan di Pulau Jawa, sumber cerita berasal dari Leluhur Penulis dan sampai kepada Penulis, dan sekarang Penulis menceritakan kepada Anda lewat jaringan Internet ini.
Artikel diatas masih Penulis edit untuk memperbaiki termasuk penambahan.